Skip to content
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menegaskan bahwa teknologi tepat guna akan terus dibutuhkan meskipun teknologi semakin berkembang pesat.Teknologi tepat guna memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh teknologi lain, yaitu berbasis pada kearifan lokal dan berkelanjutan di setiap alatnya.”Teknologi tepat guna menurut saya ini tidak akan pernah surut secanggih apa pun perkembangan teknologi. Karena ada satu yang membedekaan teknologi tepat guna ini dengan teknologi lainnya yaitu kearifan lokal, menjawab seluruh tantangan menjawab kebutuhan masyarakat dalam skala mikro,” papar Gus Halim, sapaan akrabnya, saat memberikan arahan pada acara Malam Keakraban Pejuang Inovasi. fokus pada keberlanjutan dan adaptasi terhadap budaya lokal, teknologi tepat guna dapat terus berkembang dan berinovasi sesuai dengan perubahan kebutuhan masyarakat desa. Sehingga relevansinya tidak akan pernah pudar.”Teknologi tepat guna selalu berhubungan dengan berbagai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat di level desa. Oleh karena itu, teknologi tepat guna tidak akan pernah mati,”
Teknologi tepat guna dirancang agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat setempat. Selama 25 tahun penyelenggaraan teknologi tepat guna, setiap hasil karyanya selalu bertumpu pada kebutuhan warga tanpa meninggalkan warisan budayanya.Poin penting dari teknologi tepat guna adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Ini berlaku dalam bidang ketahanan pangan, pemulihan ekonomi, serta hal-hal lainnya terkait kemandirian desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar meminta seluruh pihak mulai dari pemerintah desa, pengusaha lokal, hingga Kementerian/Lembaga terlibat dalam pemasaran teknologi tepat guna yang telah berhasil diproduksi.Pemasaran yang efektif akan membuat teknologi tepat guna lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas serta dapat mengedukasi dan meyakinkan masyarakat akan manfaat teknologi tersebut.”Tentu saya harap pada kesempatan ini kita manfaatkan BUMDesa Bersama menjadi bagian dari upaya membangun kolaborasi ekosistem teknologi tepat guna. Juga bagian penting dari ekosistem pemasaran teknologi tepat guna adalah pemerintah daerah memasukkan teknologi tepat guna dalam ekatalog dalam konteks lokal maupun nasional sehingga menjadi branding secara resmi pemda, pemerintah desa maupun pengusaha lokal yang membutuhkan,” papar Gus Halim saat pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) Ke-25 di Lapangan Islamic Center Mataram, NTB pada Senin (15/7/2024).
Kategori Teknologi Tepat Guna Unggulan diisi peserta dari 17 provinsi. Adapun kategori Pos Pelayanan Teknologi diikuti 14 provinsi.Kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna dimenangkan Provinsi Bangka Belitung, NTB, Lampung, dan Banten. Sedangkan untuk pemenang Tategori Teknologi Tepat Guna Unggulan adalah Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur. Sementara itu, juara kategori Posyantek Desa/Kelurahan Berprestasi adalah Provinsi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Kalimantan Utara. Adapun juara favorit berhasil diraih Provinsi Kepulauan Riau (Tanjungpinang), NTB, dan Aceh Besar.